22.8.11

Rapat Teknis sampai Trip Karst Maros-Pangkep






Rapat Teknis Pengelolaan Kawasan Karst
(Hotel Sahid Jaya Makassar,28 Juli 2011)










Pembicara :
1.Kebijakan Pengelolaan Kawasan Karst
oleh: Ir. Antung Deddy Radiansyah, MP (Asisten  Deputi Kehati dan Pengendalian Kerusakan Lahan)

2.Inventarisasi Kawasan Karst
oleh: Dr. Ir. Eko Haryono, M.Sc (Fakultas Geografi UGM)




3.Kriteria Baku Kerusakan Karst
oleh: Dr. Ir. Eko Haryono, M.Sc (Fakultas Geografi UGM)






at Taman Wisata Bantimurung.
-Dr. Eko Haryono, M.Si., Geografi UGM
-Dr. Rahman Kurniawan, M.Si., Geofisika UNHAS
-Ir. Hari Sukmono, Pemda Kabupaten Gunung Kidul
-Sunu Wijanarko, ASC Yogyakarta









Bantimurung Waterfall. Saat liburan tempat wisata ini sering ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar negeri. Juga oleh para peneliti yang  menjadikan Bantimurung sebagai laboratorium alam.






Menemani mas Sunu dan mas Hary ke gua mimpi












       
   Track menuju gua mimpi

















 Entrance gua mimpi












Kondisi yang rusak berat. Sebagai gua wisata,track di dalam gua mimpi ini bisa membahayakan pengunjung.





Laba-laba. Salahsatu penghuni gua yang sering dijumpai.







Stalakmit













              
              'Tower' Karst. Terpisah dari gugusan, menjadikan panorama tersendiri di tengah perjalanan











Hutan batu  kawasan karst ini indah bagi wisatawan dan ahli ilmu kebumian










Gugusan karst yang ada di daerah Maros--Pangkep dikagumi karena bentuknya, dikenal dengan sebutan "menara batu"












Gugusan 'menara' batu di sepanjang jalan menuju gua prasejarah Leang-leang.













Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Gua Prasejarah Leang-leang.












Hutan batu. Bentang alam seperti ini banyak dijumpai di dalam kawasan gua prasejarah.




Air di kawasan karst dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mandi, mencuci, serta di bidang pengairan lainnya.










Gua Pettakere. Berada sekitar 300m di sebelah timur Leang Pettae, pada posisi :
4 58' 43.2" LS--119 40' 34.2" BT
(Balai Pelestarian Purbakala Makassar)












Peninggalan arkeologi yang ditemukan di Leang Petta Kere berupa lukisan telapak tangan dan babi rusa. Selain itu jjuga ditemukan alat batu serpih pilah dan mata panah.










Batuan karst dengan ciri batuan berlapis. Tonasa 1, kabupaten Pangkep.










Penambangan batu gamping oleh PT. Tonasa di kawasan karst daerah Kabupaten Pangkep.







(Foto bersama : Dr. Eko Haryono, M.Si., Geografi UGM;Dr. Rahman Kurniawan, M.Si., Geofisika UNHAS, Staf pengajar dan mahasiswa Geografi UNM)

End of Trip. Sore pukul 5, 'trip karst Maros-Pangkep', sekedar jalan2 sambil belajar mengenal kawasan ini lebih jauh berakhir di Taman Purbakala Sumpang Bita, Pangkep. Inilah anugerah alam bagi para penikmat keindahan bentang alam karst, juga para peneliti yang menjadikan kawasan ini sebagai 'laboratorium alam'. SAVE OUR KARST !

Foto oleh: saya dan beberapa dari hasil jepret kamera mas Sunu-ASC Yogyakarta.
Ucapan terima kasih kepada :

-Dr. Eko Haryono, M.Si., Geografi UGM
-Dr. Rahman Kurniawan, M.Si., Geofisika UNHAS
-Ir. Hari Sukmono, Pemda Kabupaten Gunung Kidul
-Sunu Wijanarko, ASC Yogyakarta
-dan Staf Pengajar beserta mahasiswa Geografi UNM.


















0 comments:

Post a Comment