10.3.08

’’Sesuatu yang indah biasanya tidak terlihat”

Konon dahulu kala,,

ada seorang pemilik toko menyuruh anaknya pergi untuk mencari apa rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di dunia. Anak itu pun pergi menunaikan titah ayahnya yang seorang pemilik toko. Anak itu melintasi padang pasir selama 40 hari, dan akhirnya tibalah ia di sebuah kastil yang sangat indah, jauh tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.
“Namun ketika anak itu hendak memasuki aula kastil tersebut, si anak itu bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan melihat kesibukan besar di dalamnya: para pedagang berlalu lalang, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut kastil, ada orkestra kecil sedang memainkan musik lembut, dan ada meja yang penuh dengan piring-piring berisi makanan-makanan paling enak di belahan dunia tersebut. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang, dan anak muda itu harus menunggu selama dua jam, setelah itu, barulah gilirannya.
“Si orang bijak itu mendengarkan dengan seksama saat anak muda itu menjelaskan maksud kedatangannya, namun dia mengatakan bahwa dia tidak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaannya. Dia menyarankan anak muda itu melihat-lihat sekeliling istana, dan kembali dua jam lagi.
“sementara itu aku punya tugas untukmu, ‘ kata si orang bijak. Diberikannya si anak muda itu sendok teh berisi dua tetes minyak. ‘sambil kau berjalan-jalan, bawa sendok ini, tapi jangan sampai minyak ini tumpah.’kata si orang bijak lagi
“Anak muda itupun mulai berkeliling-keliling naik-turun sekian banyak tangga istana, sambil matanya tertuju pada sendok yang dibawanya. Setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang bijak itu berada.
“’Nah,’ kata si orang bijak, ‘apakah kau melihat tapestri-tapestri Persia yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen-perkamen indah di perpustakaanku?’
“Anak muda itu merasa malu. Dia mengakui bahwa dia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usahanya menjaga minyak di sendok itu supaya tidak tumpah.
“’Kalau begitu,pergilah lagi berjalan-jalan, dan nikmatilah keindahan-keindahan istanaku,’ kata si orang bijak. ‘Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.’
“Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya dan kembali menjelajahi istana tersebut, kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman, gunung-gunung di sekelilingnya, keindahan bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu di sana. Ketika kembali menghadap orang bijak itu, diceritakannya dengan mendetail segala pemandangan yang telah dilihatnya.
“’Tapi di mana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?’ Tanya si orang bijak.
“Si anak muda memandang sendok di tangannya, dan menyadari dua tetes minyak itu sudah tidak ada.
“’Nah, hanya ada satu nasehat yang bisa kuberikan untukmu,’ kata orang bijak itu. ‘Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes minyak yang ada di sendokmu (tanggung jawab yang diberikan untukmu)’

Sebagai seorang yang “bijaksana”, dua puluh empat tahun belakangan, saya melupakan salah satu dari rahasia kebahagian seorang “bijaksana” itu sendiri, yaitu lupa akan tanggung jawab yang saya emban sebagai anak yang berusaha berbakti kepada orang tua, lupa akan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa, lupa akan tanggung jawab sebagai anak pertama (yang notabene harus menjadi seorang panutan untuk adik-adiknya). Bahwa tugas dan tanggung jawab saya adalah sedini mungkin untuk menjadi seorang Sarjana, tepatnya S.Si (title untuk mahasiswa lulusan fakultas sains) whole world is gonna know..what I mean to be . Banyak waktu yang saya lewati hanya untuk melihat keindahan-keindahan dunia (nongkrong di kampus ;kasma;maperwa;ksgf (like crazy), menjelajahi warung-warung kopi yang ada di makassar , tidur sampai pagi jm11 (ini jm bangun pagi mahasiswa fisika,hehe) sehabis begadang….dan banyak lagi hal yang saya lakukan with my ‘devil’ friends, of course), yang semuanya itu saya anggap sebagai bagian hal-hal paling indah dalam hidup saya. The beautiful thing I ever had, I wish forever..
Nah, sebagai orang yang “bijaksana” saya semestinya bisa mempunyai kedua-duanya
For can be the real human, just think what you must to do, rite?
"Sesuatu yang indah biasanya tidak terlihat", hanya kita sendiri yang bisa merasakannya dan menginginkan orang lain juga turut merasakannya”Jangan pernah melupakan tanggung jawabmu, sebagai seorang mahasiswa (hamba Allah), dan sebisa mungkin menikmati hal-hal paling indah di dunia ini menurut parameter yang kau punya, ok brother!!

0 comments:

Post a Comment