Sejak dataran menjadi kuning di lembah verbeeck, tenggelam matahari tetap saja menarik untuk di tunggu. Saya menyukai bila sudah terlihat setengah. Hari yang diakhiri dengan indah. Tanda, sudah saatnya menjemput dia. Setia, dan dia menunggu. Maklum, kami sama merindu.
"Jemput saya besok pagi. Di terminal pukul tujuh" katamu, sehari sebelum berangkat ..
"untukmu, sekarang saya sudah sedia ke sana"
Saya berani berlomba dengan matahari yang masih lelap dalam subuh berhias halimun demi menata tugas sebelum pergi. Sedari tadi, saya sudah siap beranjak meninggalkan tempat yang setiap hari membasahi dahiku dengan bulir bulir peluh.
Sebentar lagi, waktu langit mengoranye ..
0 comments:
Post a Comment