7.7.08

PHILOgraphy

-sebuah kajian realitas cinta-dengan segelas kopi susu dan sebungkus rokok selera-ku-

(10.5-04.7 ’08- my not ‘sweet’ home-)

Semua orang punya kisah cinta yang berbeda-beda,..ada yang setengah mati, setengah gila, serious (baca:serius), sekedar teman curhat; jalan; indeed de’ spare time ato’ just having fun

Tanpa mereka mengerti apa definisi ‘cinta’ itu sendiri.., mereka tetap berusaha menjalani dan menjaganya dengan baik perasaan yang mereka miliki, berusaha untuk saling tidak menyakiti satu sama lain.

And it’s just about physics-chemistry, the action-and-the reaction [Hukum III Newton], when I do action , and girl around give the reaction..simple-kan!

Tapi ada beberapa hal messed thing’s yang sangat terlalu sering saya lakukan,, fatal!! Satu menjadi beberapa hal muncul menjelma menjadi beberapa pertanyaan kritis…diantaranya; apakah cinta diciptakan dan diperuntukkan kepada setiap yang bernyawa agar kelak kita bisa saling berbagi cinta dengan orang lain.?? Dilemanya, klo cinta untuk dibagi kepada orang lain, apakah ada suatu hukuman yang didapatkan ketika kita menolak memberikan/membagi cinta bukan dengan orang yang seharusnya.??

Cerita cinta-ku mungkin tidak jauh berbeda dengan cerita cinta orang – orang pada umumnya.

Beberapa tahun terakhir, saya memang ‘sengaja’ memilih untuk sendiri dulu. Katanya sendiri itu indah!! (pembelaan penulis-) meski sadar hanya beberapa saat.. .(pengakuan penulis-). Bervariasi jawaban yang pernah saya terima di TKP-tempat kejadian penolakan-, ato’ tepatnya kata “tidak!!” yang terdengar begitu nyaring-hingga telinga saya pun terbiasa..,,- ; beberapa ada yang sudah punya pacar, ada yang sudah punya gebetan, masih ingin sendiri, mo’ serius di kuliahnya katanya, ada juga yang terang-terangan mengatakan klo saya bukan tipe seseorang yang dia inginkan..sangat menyedihkan memang, tapi ada satu jawaban yang paling sering saya terima, bahwa “harus dipikir-pikir dulu” –dalam artian- kita harus menjalani proses per-teman-an (fase untuk saling mengenal) sebelum masuk ke fase pacaran-. ‘Pengakuan’ yang sudah saya rencanakan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, cuma disimpan dalam kantong pikirannya sekedar untuk dipelajari baik-baik., walau itu tidak salah sih., di rumah ato’ sekedar bahan curhatan ke teman terdekat., layaknya sebuah kasus pembunuhan, harus dicari bukti-bukti yang bisa di bawa ke pengadilan-klo di bawa ke KUA, saya sih setuju-setuju saja..-

[selektif dalam memilih bukan berarti perfeksionis], meski saya sadar cinta tak dapat tersentuh oleh akal,, tapi harfiahnya manusia selalu ingin mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya, bukankah kita juga ingin menjadi orang yang terpilih?? Terserahlah..bagi seorang yang introvert dan bijaksana seperti saya,, ciee.,, itu sah-sah saja dilakukan mengingat setiap orang punya kebebasan/kemerdekaan untuk memilih.

Setelah lama kupikir-pikir, ternyata cinta tak sesederhana itu, terkadang cinta bisa bertambah rumit untuk bisa dipahami. Menurut teori serta analisis sederhana saya :

“ cinta bukanlah mobil angkutan kota,, yang masih setia menunggu penumpangnya yang terlanjur memesan tiket. Malah terkadang biarpun semua tempat sudah terisi penuh, masih saja mengangkut penumpang di pinggir jalan-dengan asumsi tujuannya sama- untuk tambah penghasilan katanya...

Tapi cinta tak seperti itu,,, ketika kita sudah memesan tempat di hati seseorang –andaikan ‘ia’ tahu- hanya empu-nya hati yang bisa memutuskan untuk mau menerima kita sebagai sebagai ‘pengisi hati’-nya (penumpang-red) ato’ tidak. Maka ia juga tidak akan sekenanya mengambil ‘hati yang lain’ (penumpang di jalan-red) –sebagai tambahan koleksi- ko’ kira pernak-pernik..!! Cinta bebas memilih tapi tak bisa menunggu…”

Cinta tak bisa menunggu..kecuali tersirat sebuah kepastian!.,…

Menunggu dalam bentuk ‘’waktu‘’…kepastian dalam bentuk ‘’mutlak‘’...,..

waktu = mutlak –teori fisika klasik—

kepastian sendiri terbangun dari pemikiran yang matang dan dewasa..,..

‘’..terserah mi’ deh.., siapa saja yang mau,,.. yang penting bukan pacaran sama ‘pohon pisang!!’..‘’

Jawaban yang kedengarannya kekanak-kanakan, ngaco’!, asbun- asal bunyi-, secara acak menentukan pilihannya (tidak tergantung waktu maupun kepastian-relatif-)

waktu ≠ mutlak – teori fisika modern

Nah, semua orang punya cara yang berbeda-beda dalam mempelajari teori dan mengaplikasikannya dalam masa per-cinta—annya,,. termasuk kamu…

Semoga cerita cinta kalian lebih indah … nikmati dan peliharalah dengan sebentuk kesetiaan… looking a girl without eye’s..but heart … klo bisa…,…

(maaf, klo ternyata teori saya tidak sama dengan teori sebenarnya…namanya juga calon saintis jadi harus belajar bikin teori sendiri, ck ck ck ck..)

0 comments:

Post a Comment